Selasa, 03 Agustus 2010

Tips Muffin Menjulang Tinggi

yang namanya muffin tau kan?? ada yang suka, ada jg yang bilang enggak suka, soalnya seret.. ia juga sii, yang namanya muffin itu identik padet teksturnya.. tapi ya itulah muffin.. punya ciri khasnya sendiri. kalo mau spongy, ya.. bikin aja sponge cake yang dicetak di cup2.. heheh..

atau kalo mau bikin yg lebih empuk, bisa diakalin dengan mengurangi tepung dan putih telur. hasilnya muffinnya brasa empuk tapi tetep dengan ciri khas muffinya. aku sering banget bikin muffin pake resep ini. dirumah, resep ini selalu jadi andalan u/ acara apapun. bikinnya gampang, rasanya uweeennnaaak.. tennnann..

so, sebelum praktek langsung bermain sama muffin, 'dengerin' ceritnya mbak Riana NCC dulu yuuk biar muffin tinggiii menjuulang...

Muffinku Tinggi Menjulang!
:: Penulis : Riana Ambarsari

Muffin bukan cupcake, tapi quick bread, aliyas Roti Cepat (Roti Tanpa Ragi). Teksturnya agak padat tapi tetap empuk, agak kenyal seperti pancake, yang nota bene juga termasuk golongan quick bread. Gimana caranya bikin muffin yang tinggi menjulang seperti gunung, berpayung cantik seperti jamur? Gak susah, jika kita memahami jurus-jurus kunci menaklukkan muffin, pake resep apapun Insya Allah sukses.

Tidak Perlu Bingung dengan Metode yang Berbeda-bedaAda dua jenis metode yang saya tahu: cara klasik, dan cara Ruri (hi, Rur :) ).
Cara klasik: bahan basah dituang ke bahan kering, aduk perlahan seperlunya saja (hanya sampai adonan basah).

Cara Ruri: Mentega dan air dipanaskan dan dituang ke campuran tepung dalam keadaan panas sambil dimikser. Telur masuk belakangan. (Foto adonannya ada di sini)

Kedua metode ini sama-sama memuaskan hasilnya, hanya beda sedikit di tekstur. Cara klasik menghasilkan muffin yang lebih crumbly, cara Ruri menghasilkan muffin yang lebih spongy.Lebih enak yang mana? Tergantung selera lah ya..

The dynamic duo: pengembang dan suhu oven

Dua hal ini penting dalam menciptakan gunungan muffin yang cantik itu. Karena itu pastikan pengembang dalam keadaan segar dan bekerja dengan baik (baking powder dan soda kue), dan oven anda harus cukup panas untuk bisa bekerja bersama pengembang.

Panaskan oven pada panas tinggi (200 s/d 220 derajat Celcius) selama 15 menit sebelum mulai memanggang. Suhu bisa disesuaikan lagi setelah muffin masuk ke oven nanti.Jika menggunakan oven listrik, gunakan api atas dan api bawah bersama-sama. Hal ini penting, karena salah satu sebab mengapa muffin terkadang tidak mau menggunung adalah karena ruang di bagian atas muffin tidak sepanas suhu di bagian bawahnya. Karena itu, pastikan oven rata panasnya.
Tidak pakai bantinganLoyang tidak perlu dibanting. Jika pada sponge cake loyang perlu dibanting sebelum masuk ke oven (untuk mengeluarkan udara berlebih dan meratakan udara dalam adonan), tidak demikian halnya dengan muffin. Adonan muffin tidak memerlukan banting-membanting, ia bahkan gak suka dibanting! Bahkan sebaliknya, adonan perlu menggunung di tengah.

Tumpuk adonan di tengahCara paling cepat dan gampang melakukan ini adalah menggunakan plastik segitiga (piping bag), atau kalau tidak ada, anda bisa menggunakan sekop es krim atau dua buah sendok (thanks, Liz).

Jatuhkan adonan di tengah lubang cetakan dan biarkan adonan menyebar sendiri.

Adonan yang dibuat dengan cara klasik akan mudah menggunung di tengah, sementara adonan yang dibuat dengan cara Ruri akan segera menyebar rata. Ini wajar, gak usah khawatir. Selama kita tetap menuangnya di tengah lubang, muffinnya akan cantik kok.

Isi cetakan sampai penuh, atau minimal 3/4 penuhMuffin membutuhkan semua adonannya untuk naik tinggi. Jangan takut adonan akan tumpah.

Jika oven anda cukup panas, adonan di pinggir lubang akan sudah matang dan mengeras dan menjadi pagar yang kokoh ketika bagian tengah adonan mulai naik, memaksa adonan untuk menerobos ke atas, dan bukan ke pinggir.

Bahkan, jika anda punya sisa adonan, misalnya kira-kira 1 cangkir lagi, gunakan untuk menambah sedikit adonan ke dalam masing-masing lubang. Sekali lagi, jatuhkan adonan di tengah lubang.

Duh, panasnya!Pada saat mencapai tahap ini, oven seharusnya sudah betul-betul sangat panas, baik bagian atas maupun bawah.

Nah, sekarang letakkan loyang di bagian tengah oven dan pasang suhu oven sesuai resep.

Ingat aturan dasar ini:
semakin kecil muffin, semakin cepat waktu memanggangnya, karena itu suhu harus semakin tinggi.

Semakin besar muffin, semakin lama waktu memanggangnya, karena itu suhu harus semakin rendah.

Angka keramat saya adalah 200 derajat Celcius selama 15 menit untuk muffin kecil, dan 180 derajat Celcius selama 20 menit untuk muffin besar. Kenali oven dengan baik, sehingga kita tau apa yang harus dilakukan.

Lihat dia naikPeriksa muffin kira-kira 2-3 menit sebelum waktu selesai dan saksikan dia naik tinggi, tinggi sekali! Keluarkan dari oven, lakukan tes tusuk. Jangan terlalu lama memanggang, muffin akan kering teksturnya. Biarkan sebentar di atas rak sampai cukup hangat untuk dikeluarkan dari loyang. Dinginkan muffin di atas rak.Jika ingin disimpan, bungkus rapat masing-masing muffin dengan plastik lengket supaya tetap fresh, atau dalam wadah kedap udara lainnya (kantong ziploc will do). Tahan 2-3 hari di suhu ruang, 2-3 bulan di dalam freezer. Hangatkan dalam oven atau kukusan (atau magic jar) sebelum dihidangkan kembali. Sebaiknya tidak menyimpan muffin dalam kulkas, karena akan cenderung mengeras dan kering teksturnya.
Happy baking!
Riana

source: milis NCC (http://ncc-indonesia.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar